Sekolah Dasar

Sabtu, 06 Juli 2013

makalah keterampilan berbahasa dan bersastra Indonesia



KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENANGGAPI PUISI ANAK

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen pengampu : Drs. Sukarir Nuryanto, M.Pd.

Disusun oleh :
1.      Ulfa Rohmah                                                                         1401412320
2.      Siti Rohmaniyah                                                                    1401412331
3.      Pradita Rachma Ariani                                                        1401412333
4.      Ardy Febryanto                                                                    1401412421


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Tidak sedikit siswa yang telah belajar puisi di kelas kurang memiliki daya apresiasi. Padahal tujuan pembelajaran satra (puisi) untuk meningkatkan daya apresiasi siswa adalah agar timbul rasa penghayatannya terhadap nilai-nilai seni yang dikandung dalam karya tersebut. Nilai-nilai inilah yang nantinya dapat membentuk kehalusan budi seorang siswa. Dengan begitu, setiap anak yang belajar sastra(puisi) akan memeiliki rasa keindahan(estetik) yang memadai. Untuk bidang seni khususnya puisi tidak hanya sekadar membaca lalu siswa bisa menyerap.menyajikannya harus diiringi dengan semangat kecintaan yang dalam terhadap seni sastra itu sendiri. Tanpa bekal kesukaan, kesenangan, dan kegairahan pada seni, seorang guru akan sulit untuk dapat menggugah semangat seni siswanya. Untuk itu, diperlukan seorang guru yang mencintai sastra puisi secara sepenuhnya.
Puisi anak adalah puisi yang sesuai dengan lingkungan anak-anak. Baik dari segi temanya, penggunaan bahasanya, pemakaian katanya dan berisi nilai-nilai yang sifatnya mendidik. Pada umumnya, puisi anak berisi rekaman kehidupan keseharian anak-anak yang tidak jauh dari kegiatan anak seperti permainan, kesukaan, pikiran, perasaan dan cita-citanya. Oleh karena itu, tidak jarang puisi anak ini dipergunakan dalam menngisi syair-syair lagu anak-anak.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari puisi anak?
2.      Bagaimana cara menanggapi puisi pada anak?
3.      Bagaimana cara meningkatkan keterampilan dalam membaca dan menanggapi puisi?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari puisi anak.
2.      Mengetahui cara dalam menanggapi puisi.
3.      Mengetahui cara meningkatkan keterampilan danlam membaca dan menanggapi puisi.


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Puisi Anak
Puisi anak adalah puisi yang sesuai dengan lingkungan anak-anak. Baik dari segi temanya, penggunaan bahasanya, pemakaian katanya dan berisi nilai-nilai yang sifatnya mendidik. Pada umumnya, puisi anak berisi rekaman kehidupan keseharian anak-anak yang tidak jauh dari kegiatan anak seperti permainan, kesukaan, pikiran, perasaan dan cita-citanya.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut:
1.         Ketepatan ekspresi/mimik
2.         Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka.
3.         Kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
4.         Kejelasan artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
-          Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
-          Irama puisi artinya panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara.
-          Intonasi atau lagu suara
Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut :
1)      Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting.
2)      Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Misalnya suara tinggi menggambarkan keriangan, marah, takjud, dan sebagainya. Suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa dan sebagainya.
3)      Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.
B.     Cara menanggapi puisi
untuk dapat menanggapi suatu puisi perlu diketahui unsur-unsur yang ada pada puisi tersebut. Baik unsur yang terdapat pada wujuad puisi itu ( intrinsik maupun unsur yang berada di luar puisi (ekstrinsik). Unsur intrinsik puisi bisa dilihat dari 2 segi yaitu :
1.      Dari segi isi puisi yang terdiri atas :
a.       Tema
b.      Rasa
c.       Nada
d.      Pesan
2.      Dari segi struktur yang terdiri atas
a.       Diksi
b.      Imajinasi
c.       Kata-kata konkret
d.      Gaya bahasa
e.       Ritme/irama
f.       Rima/bunyi

Semua bentuk puisi akan memiliki unsur-unsur tersebut. Baik itu puisi orang dewasa, remaja, maupun puisi anak. Untuk puisi anak kadang kala tidak terlalu mutlak memenuhi unsur puisi diatas karena kesederhanaannya. Yang biasanya selalu ada adalah unsur tema, sedangkan untuk struktur kadang-kadang memiliki semua unsur, kadang-kadang tidak semuanya ada. hal ini tergantung tingkast kesederhanaan puisi tersebut. Makin sedrhanamakin kurang unsur yang ada.
Yang dimaksud tema pada puisi anak adalah isi keseluruhan puisi yang biasanya terdiri atas pikiran perasaan sikap serta maksud dan tujuan penulisan. Oleh karena itu, tema puisi anak sudahtermasuk didalamnya unsur rasa, nada, dan pesan.Kita dapat melihat tema itu setelah mengetahui puisi tersebut secara keseluruhan.
Diksi ialah pilihan kata yang digunakan dalam puisi tersebut. Untuk puisi anak diksi yang dipergunakan lebih sering bermakna denotatif hal ini karena puisi anak harus benar-benar menggunakan bahasa anak yang sederhana dan lugas. Kalau pun ada kata yang konotatif itu terbatas hanya pada istilah yang benar-benar sudah lazim diketahui anak
Pengimajinasian atau penyusunan ialah pengindraan. Artinya bagaimana cara penulis puisi dalam menyuguhkan pengalaman batin kepada pembaca agar pembaca seolah-olah ikut melihat, mendengar, menyentuh dan mengalaminya sendiri peristiwa yang dibacanya melalui puisi tersebut.
Penggunaan kata-kata yang konkret bukan hanya nyata atau jelas tetapi juga padat. Jadi antara pengimajinasian dengan kata-kata konkret merupakan dua unsur yang saling mendukung untuk terciptanya puisi yang baik. Pengimajinasian merupakan pelukisan suasana, sedangkan  kata-kata konkret ialah pelukisan dengan kata-katanya. Misalnya contoh puisi kasih ibu. Penyair melukiskan bagaimana pengabdian seorang ibu kepada anaknya sedemikian baiknya dengan kata konkret “bagai sang surya menyinari dunia”. Kata-kata ini pendek, padat makna dan tepat. Jika diceritakan dengan bahasa yang panjang pun bisa tetapi justru inilah yang disebut kata konkret yaitu npendek, singkat, mewakili suasana.
Pengiasan dan gaya bahasa merupakan unsur puisi yang biasanya ada, yaitu penggunaan bahasa ( kata-kata atau kalimat yang tepat ) untuk pengertian yang khusus. Maksudnya, penulis puisi sering menggunakan bahasa tertentu sebagai pilihan yang memiliki arti yang tidak sebenarnya, dengan maksud memperjelas atau menambah dalam pengertian puisi tersebut. Contohnya masih pada puisi kasih ibu, pengumpamaan sifat ibu dengan matahari merupakan gaya bahasa perbandingan.
Irama atau ritme merupakan gambaran suasana hati penyair dalam  melafalkan puisi. Biasanya berupa persamaan bunyi pada baris tertentu yang kadang berpola tepat. Antara irama dengan unsur bunyi atau rima biasanya saling mendukung dalam memperindah puisi. Irama untuk intonasinya, sedangkan rima untuk persajakannya.






















Lampiran 1

Idul Fitri
Karya : Melvinda G
Kuucap syukur atas kehadiran yang Maha Kuasa
Kita masih diberi kekuatan
Tak malu sadari kesalahan
Tuk bermaaf-maafan di hari suci
Seiring bunyi bedug bertalu
Mohon maaf atas segala dosa
Mohon ampun atas khilaf salah
Semoga Allah kuatkan iman kita
Di hari nan fitri ini

Tanggapan :
Puisi tadi menceritakan tentang hari raya idul fitri, saat idul fitri kita mengucapkan syukur kepada Tuhan , kita bersyukur karena masih diberi kekuatan. Kita jangan malu untuk menyadari kesalahan kita. Saat idul fitri kita harus saling bermaaf-maafan. Kita memohon maaf atas segala dosa, kita berdoa semoga allah menguatkan iman.
·      Tema puisi diatas adalah kekeluarga,
·      Perasaan yang disampaikan dalam puisi tersebut adalah kegembiraan atas datangnya idul fitri
·      Pesan yang disampaikan: mengingatkan kepada kita untuk senantiasa bersyukur dan jangan malu-malu untuk memohon ampun atas khilaf salah.
·      Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi diatas menggunakan bahasa dengan kata-kata konkret yaitu kata-kata yang mudah untuk dipahami.






Seandainya
Karya : Anisa Rahmadani
Seandainya aku ingin 
Aku akan pergi kemana aku suka
Tidak ada yang bisa melarangku
Tidak ada yang dapat mencegahku
Seandainya burung
Aku akan terbang keliling dunia
Melayang-layang jauh ke awan
Seandainya peri
Kan ku ubah Indonesia
Menjadi negeri yang damai

HIDUNG
                                    Karya : Aldi Hairul
Aku bisa mencium bunga mawar
Aku bisa mencium kentut
Aku bisa mencium bau kaos kaki
Aku bisa mencium bau kotoran anjing
Aku bisa mencium bau badan
Aku bisa mencium bunga matahari
Semua karena kupunya hidung yang baik
Terima kasih hidung!

Tanggapan :
Puisi diatas mengungkapkan bahwa pembaca senang mempunyai hidung. dengan hidungnya dia bisa mencium bunga mawar, bisa mencium kentut, bisa mencium bau kaos kaki, bau kotoran anjing, dan bau badan bunga matahari
Tema puisi diatas yaitu
Perasaan yang disampaikan senang, “aku” berterimakasih karena mempunyai hidung bisa mencium macam-macam bau
Pesan yang disampaikan : kita harus bersyukur atas anugrah yang diberikan Tuhan, kita diberikan hidung untuk mencium segala macam bau.
Gaya bahasa yang disampaikan lugas dan sederhana

Sampah
Seiring ku melihatmu
Di pasar, kebun bahkan di pinggir jalan
Kau berserakan dimana-mana
Hingga tak enak mata memandang
Seakan-akan tak ada gunanya
Bila kau tak diolah
Sebenarnya banyak manfaatmu
Bisa jadi pupuk bagi petani
Dan
Barang yang berguna
Beraneka ragam jenismu
Dari kertas, plastik, botol, daun
Dan lain sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar