Sekolah Dasar

Rabu, 02 Oktober 2013

Pengertian Pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan (Paedagogie) berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN” diterjermahkan membimbing, jadi paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Pengertian pendidikan menurut Pandangan Para Ahli dari berbagai sumber antara lain:
1.      Menurut John dewey dalam  Drs.H.Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati (1991:69) Pendidikan adalah proses pembentukkan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
2.      Ahmad D. Marimba, pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama. Dengan unsur dan inti pendidikan adalah usaha atau bimbingan, pendidik, anak didik (terdidik), tujuan dan alat.
3.      UU No. 2 Tahun 1999, pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegitan bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi peranannya yang akan datang.
4.      UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
5.      Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
6.      Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
7.      Menurut GBHN Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Sedangkan ilmu pendidikan menurut para ahli yaitu :
1.      Prof. Dr. N. Driyakara, ilmu pendidikan sebagai pendidikan ilmiah tentang realitas yang kita sebut pendidikan. Sedangkan dapat dikatakan ilmiah bila memenuhi 3 syarat yaitu teruji kebenarannya, sistematis dan tidak terbantahkan.
2.      Prof. M. J. Langeveld, ilmu pendidikan adalah setiap suatu ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki obyek, melainkan betapa hendaknya dia bertindak. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya keseimbangan antara teori pengetahuan dan praktek dalam kehidupan masyarakat.
3.      Sutari Imam Barnadib berpendapat bahwa ilmu pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Proses yang dimaksud adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh pendidikan secara sistematis dan bertahap.
Sebagai kesimpulan, jika pendidikan adalah proses-proses yang dilakukan dalam usaha pencarian pengetahuhan untuk pendewasaan diri manusia dalam upaya menghadapi tugas hidupnya, maka ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah dan mempelajari tentang situasi dan proses-proses terjadi dan terlaksananya pendidikan.

B.     Mengapa pendidikan itu penting
a.       Segi anak
Anak adalah makhluk yang sedang  tumbuh. Oleh karena itu pendidikan penting sekali karena mulai sejak bayi belum dapat berbuat sesuatu untuk kepentingan dirinya, baik untuk mempertahankan hidup maupun merawat diri , semua kebutuhan tergantung orang tua.
b.      Segi orangtua
Pendidikan adalah karena dorongan orangtua  yaitu hati nuraninya yang  terdalam mempunyai sifat kodrati untuk mendidik anaknya baik dalam segi sosial, emosi dan inteligensinya agar memperoleh keselamatan, kepandaian agar mendapat kebahagian hidup yang mereka idam-idamkan, sehingga ada tanggungjawab moral atas hadirnya anak yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dapat dipelihara dan dididik dengan sebaik-baiknya.
Mengenai kemungkinan-kemungkinan pendidikan ini, ada  beberapa pendapat antara lain :
1.      Aliran naturalism (kodrat) 
Bahwa pendidikan itu tidak perlu, sebab perkembangan anak itu tergantung dari kodrat yang dibawanya/dimilikinya sejak ia belum dilahirkan. Pendapat ini selaras dengan aliran nativisme (pembawaan). Menurut aliran ini bayi yang  lahir telah membawa sifat-sifat dari orangtuanya. Sehingga pendidikan bagi anak itu rasanya tidak mungkin berhasil.
2.      Aliran empirisme (Pengalaman)
Bahwa anak yang baru lahir seperti kertas putih bersih. Jadi pendidikan maha kuasa . Orang dapat menuliskan apapun pada kertas itu. Pendidikaan dapat membentuk anak  sesuai dengan seleranya.
3.      Aliran convergensi
Bahwa kodrat/pembawa maupun pengalaman lingkungan , kedua-duanya merupakan kesatuan mutlak didalam perkembangan anak didik. Jadi pendidikan itu tidak maha kuasa, juga tergantung dari kodrat atau pembawaan anak didik.

C.       Jenis-jenis Pendidikan
Ditinjau dari segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut :
1.      Menurut tingkat dan sistem persekolahan, antara lain :
1)   Tingkat pra sekolah
2)   Tingkat sekolah dasar
3)   Tingkat sekolah menengah
4)   Tingkat sekolah menengah atas
5)   Tingkak perguruan tinggi
2.      Menurut tempat berlangsungnya pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan di bedakan menjadi 3 dan disebut tri pusat pendidikan yaitu :
                          1)      Pendidikan di dalam keluarga
                          2)      Pendidikan di dalam sekolah
                          3)      Pendidikan di dalam masyarakat
3.      Menurut cara berlangsungnya pendidikan
                          1)      Pendidikan fungsional yaitu pendidikan yang berlangsung secara naluriah tanpa rencana dan tujuan tetapi berlangsung begitu saja.
                          2)      Pendidikan intensional yaitu lawan dari pendidikan fungsional yaitu program dan tujuan sudah di rencanakan.
4.      Pendidikan menurut filsafat atau pandangan hidup
                           1)     Pendidikan Nasionalis
                           2)     Pendidikan Kolonialis
                           3)     Pendidikan Komunis
                           4)     Pendidikan Liberalis
                           5)     Pendidikan Islam, dsb.
5.      Menurut segi – segi atau aspek – aspek pendidikan.
1)      Pendidikan Akhlak atau Budi Pekerti
2)      Pendidikan Kecerdasan
3)      Pendidikan Keindahan
4)      Pendidikan Kewarga Negaraan
5)      Pendidikan Jasmani
6)      Dan sebagainya
6.      Pebedaaan menurut umur
1)      Pendidikan Prenatal
2)      Pendidikan Bayi
3)      Pendidikan Anak
4)      Pendidikan Pemudah
5)      Pendidikan Orang Dewasa
7.      Menurut isi pendidikan
1)      Pendidikan Umum
2)      Pendidikan Kejuruan
8.      Menurut sifat atau keadaaan anak didik
1)      Pendidikan Biasa
2)      Pendidikan Luar Biasa
9.      Menurut sifatnya  pendidikan
                          1)      Pendidikan informal yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga, organisasi.
                          2)      Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat. Pendidikan ini berlangsung di sekolah.
                          3)      Pendidikan Non formal yaitu pendidikan yang di laksanakan secara tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat.

D.    Batas – Batas Kemampuan Pendidikan
Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sebagai upaya sadar untuk membantu seseorang dalam mengaktualisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan. Adapun faktor-faktor yang membatasi kemampuan pendidikan ialah :
1.      Faktor anak didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu. Pada dasarnya dalam diri anak tersebut sudah terdapat potensi – potensi yang kemungkinan dapat dikembangkan yang mana dalam pengembangannya membutuhkan bantuan pihak lain.
2.      Faktor si pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan kepada anak didik . Dalam hal ini pendidik memberi bantuan guna mengemabangkan potensi – potensi yang ada dalam diri anak didik.
3.      Faktor lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda – benda, orang-orang , dan lain sebagainya yang ada di sekitar anak didik. Suatu hal disekitar anak dapat memberi pengaruh langsung terhadap pembentukan dan perkembangan anak.

E.   Lama Pendidikan Dan Kedewasaan
      Lama pendidikan disini adalah hal yang menyangkut kapan pendidikan itu dimulai (batas bawah) dan kapan pendidikan itu berakhir (batas atas). Menurut langeveld batas bawah dari pendidikan itu ialah saat dimana anak mulai mengakui dan menerima pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain.
      Sedangkan batas atas dari pendidikan adalah apabila anak telah mencapai tinggkat dewasa dalam arti rohaniah. Adapun ciri – cirinya yaitu : adanya sifat kestabilan (kemantapan), adanya sifat tanggung jawab, adanya sifat kemandirian.

F.   Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan 
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut :
1.      Ideologi 
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2.      Sosial Ekonomi 
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. 
3.      Sosial Budaya 
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.

4.      Perkembangan IPTEK 
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.
5.      Psikologi 
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.

G.      Unsur-unsur Pendidikan
Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:
1.      Anak didik adalah pihak yang menjadi obyek utama pendidikan.
2.      Pendidik adalah pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan.
3.      Materi adalah bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi kurikulum.
4.      Alat pendidikan adalah tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik.
5.      Lingkumgan adalah keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan.
6.      Dasar dan landasan pendidikan landasan yang menjadi fundamental dari segala kegiatn pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar