BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan
(Paedagogie) berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak,
dan “AGAIN” diterjermahkan membimbing, jadi paedagogie yaitu bimbingan yang
diberikan kepada anak. Pengertian pendidikan menurut
Pandangan Para Ahli dari berbagai sumber antara lain:
1. Menurut John dewey dalam Drs.H.Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati
(1991:69) Pendidikan adalah proses pembentukkan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
2. Ahmad D.
Marimba, pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian utama. Dengan unsur dan inti pendidikan adalah usaha atau
bimbingan, pendidik, anak didik (terdidik), tujuan dan alat.
3.
UU No. 2 Tahun 1999, pendidikan sebagai usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegitan bimbingan, pengajaran dan
pelatihan bagi peranannya yang akan datang.
4.
UU SISDIKNAS
No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
5.
Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
6.
Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia) Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
7. Menurut GBHN Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup.
Dapat disimpulkan
bahwa pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Sedangkan ilmu pendidikan menurut para ahli yaitu :
1. Prof. Dr. N. Driyakara, ilmu pendidikan sebagai pendidikan
ilmiah tentang realitas yang kita sebut pendidikan. Sedangkan dapat dikatakan
ilmiah bila memenuhi 3 syarat yaitu teruji kebenarannya, sistematis dan tidak
terbantahkan.
2. Prof. M. J. Langeveld, ilmu pendidikan adalah setiap
suatu ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan
atau hakiki obyek, melainkan betapa hendaknya dia bertindak. Hal ini dapat
dijelaskan dengan adanya keseimbangan antara teori pengetahuan dan praktek
dalam kehidupan masyarakat.
3. Sutari Imam Barnadib berpendapat bahwa ilmu pendidikan
adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Proses yang dimaksud
adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh pendidikan secara sistematis
dan bertahap.
Sebagai
kesimpulan, jika pendidikan adalah proses-proses yang dilakukan dalam usaha
pencarian pengetahuhan untuk pendewasaan diri manusia dalam upaya menghadapi
tugas hidupnya, maka ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah dan mempelajari
tentang situasi dan proses-proses terjadi dan terlaksananya pendidikan.
B.
Mengapa pendidikan itu
penting
a. Segi anak
Anak adalah makhluk yang sedang tumbuh. Oleh karena itu pendidikan
penting sekali karena mulai sejak bayi belum dapat berbuat sesuatu untuk
kepentingan dirinya, baik untuk mempertahankan hidup maupun merawat diri ,
semua kebutuhan tergantung orang tua.
b.
Segi orangtua
Pendidikan
adalah karena dorongan orangtua yaitu hati nuraninya yang terdalam
mempunyai sifat kodrati untuk mendidik anaknya baik dalam segi sosial, emosi
dan inteligensinya agar memperoleh keselamatan, kepandaian agar mendapat
kebahagian hidup yang mereka idam-idamkan, sehingga ada tanggungjawab moral
atas hadirnya anak yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dapat dipelihara
dan dididik dengan sebaik-baiknya.
Mengenai kemungkinan-kemungkinan pendidikan ini,
ada beberapa pendapat antara lain :
1.
Aliran naturalism
(kodrat)
Bahwa pendidikan itu tidak
perlu, sebab perkembangan anak itu tergantung dari kodrat yang dibawanya/dimilikinya
sejak ia belum dilahirkan. Pendapat ini selaras dengan aliran nativisme
(pembawaan). Menurut aliran ini bayi yang
lahir telah membawa sifat-sifat dari orangtuanya. Sehingga pendidikan bagi anak
itu rasanya tidak mungkin berhasil.
2.
Aliran empirisme
(Pengalaman)
Bahwa anak yang baru lahir
seperti kertas putih bersih. Jadi pendidikan maha kuasa . Orang dapat
menuliskan apapun pada kertas itu. Pendidikaan dapat membentuk anak
sesuai dengan seleranya.
3.
Aliran convergensi
Bahwa kodrat/pembawa maupun
pengalaman lingkungan , kedua-duanya merupakan kesatuan mutlak didalam
perkembangan anak didik. Jadi pendidikan itu tidak maha kuasa, juga tergantung
dari kodrat atau pembawaan anak didik.
C.
Jenis-jenis Pendidikan
Ditinjau
dari segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
:
1. Menurut tingkat dan sistem persekolahan, antara lain :
1)
Tingkat pra sekolah
2)
Tingkat sekolah dasar
3)
Tingkat sekolah menengah
4)
Tingkat sekolah menengah
atas
5)
Tingkak perguruan tinggi
2. Menurut tempat berlangsungnya pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan di bedakan menjadi 3 dan disebut
tri pusat pendidikan yaitu :
1)
Pendidikan di dalam keluarga
2)
Pendidikan di dalam sekolah
3)
Pendidikan di dalam
masyarakat
3. Menurut cara berlangsungnya pendidikan
1)
Pendidikan fungsional yaitu
pendidikan yang berlangsung secara naluriah tanpa rencana dan tujuan tetapi
berlangsung begitu saja.
2)
Pendidikan intensional yaitu
lawan dari pendidikan fungsional yaitu program dan tujuan sudah di rencanakan.
4.
Pendidikan
menurut filsafat atau pandangan hidup
1) Pendidikan
Nasionalis
2) Pendidikan
Kolonialis
3) Pendidikan
Komunis
4) Pendidikan
Liberalis
5) Pendidikan
Islam, dsb.
5. Menurut segi – segi atau aspek – aspek pendidikan.
1) Pendidikan
Akhlak atau Budi Pekerti
2) Pendidikan
Kecerdasan
3) Pendidikan
Keindahan
4) Pendidikan
Kewarga Negaraan
5) Pendidikan
Jasmani
6) Dan
sebagainya
6.
Pebedaaan menurut umur
1) Pendidikan
Prenatal
2) Pendidikan
Bayi
3) Pendidikan
Anak
4) Pendidikan
Pemudah
5) Pendidikan
Orang Dewasa
7.
Menurut isi pendidikan
1) Pendidikan
Umum
2) Pendidikan
Kejuruan
8.
Menurut sifat atau keadaaan anak didik
1) Pendidikan
Biasa
2) Pendidikan
Luar Biasa
9. Menurut sifatnya pendidikan
1)
Pendidikan informal yaitu
pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar
atau tidak sadar sepanjang hayat. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam
keluarga dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga,
organisasi.
2)
Pendidikan formal, yaitu
pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat
tertentu secara ketat. Pendidikan ini berlangsung di sekolah.
3)
Pendidikan Non formal yaitu
pendidikan yang di laksanakan secara tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu
mengikuti peraturan yang ketat.
D.
Batas – Batas
Kemampuan Pendidikan
Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sebagai
upaya sadar untuk membantu seseorang dalam mengaktualisasikan dirinya
sepenuhnya dan selengkapnya tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan. Adapun faktor-faktor yang membatasi kemampuan pendidikan ialah :
1. Faktor anak didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu.
Pada dasarnya dalam diri anak tersebut sudah terdapat potensi – potensi yang
kemungkinan dapat dikembangkan yang mana dalam pengembangannya membutuhkan
bantuan pihak lain.
2. Faktor si pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan kepada
anak didik . Dalam hal ini pendidik memberi bantuan guna mengemabangkan
potensi – potensi yang ada dalam diri anak didik.
3. Faktor lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda – benda, orang-orang , dan lain sebagainya yang ada di sekitar anak didik. Suatu hal disekitar anak dapat memberi pengaruh langsung
terhadap pembentukan dan perkembangan anak.
E. Lama Pendidikan Dan Kedewasaan
Lama
pendidikan disini adalah hal yang menyangkut kapan pendidikan itu dimulai
(batas bawah) dan kapan pendidikan itu berakhir (batas atas). Menurut langeveld
batas bawah dari pendidikan itu ialah saat dimana anak mulai mengakui dan
menerima pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain.
Sedangkan
batas atas dari pendidikan adalah apabila anak telah mencapai tinggkat dewasa
dalam arti rohaniah. Adapun ciri – cirinya yaitu : adanya sifat kestabilan
(kemantapan), adanya sifat tanggung jawab, adanya sifat kemandirian.
F.
Faktor Yang Mempengaruhi
Pendidikan
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai
berikut :
1.
Ideologi
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang
sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan
pendidikan.
2.
Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan
seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3.
Sosial Budaya
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan
pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4.
Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui
pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.
G. Unsur-unsur Pendidikan
Adapun unsur-unsur
pendidikan adalah:
1. Anak didik adalah pihak yang menjadi obyek utama
pendidikan.
2. Pendidik adalah pihak yang menjadi subyek
dari pelaksanaan pendidikan.
3. Materi adalah bahan atau pengalaman
belajar yang disusun menjadi kurikulum.
4. Alat pendidikan adalah tindakan yang
menjdi kelamgsungan mendidik.
5. Lingkumgan adalah keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan.
6. Dasar dan landasan pendidikan landasan yang menjadi fundamental dari
segala kegiatn pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar