Sekolah Dasar

Rabu, 02 Oktober 2013

Pembelajaran Bahasa Tulis SD Kelas Rendah



BAB II
PEMBAHASAN
A.   Hakikat Membaca dan Menulis
1.      Pengertian dan Tujuan Membaca
Membaca menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a.       Membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang-lambang tulis dengan pengertian yang tepat (Harjasujana & Maryati).
b.      Membaca adalah suatu kegiatan berbahasa untuk memahami lambang-lambang bunyi bahasa yang tertulis baik bersuara ataupun tidak dalam memahami informasi-informasi yang disajikan (Herususanto).
c.       Membaca adalah proses psikologis, proses sensorik, proses perseptual, dan proses perkembangan (Harras dan Sulistianingsih).
Proses psikologis : membaca dipengaruhi oleh proses-proses psikis seperti motivasi, minat, dan latar belakang sosial ekonomi.
Proses sensorik : membaca dimulai dari melihat
Proses perseptual : membaca persepsi dimulai dari melihat dan mendengar.
Proses perkembangan : membaca merupakan perkembangan disepanjang hidup seseorang.
Secara khusus Tarigan (2008:7) mengemukakan bahwa membaca memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1.     Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh para penemu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta (reading for details or facts).
2.     Membaca untuk mengetahui mengapa hal tersebut merupakan topic yang baik atau menarik. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for mains ideas).
3.     Membaca untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan (reading for sequence or organization).
4.     Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para tokoh merasakan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inferensi).
5.     Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa-apa yang tidak bisa atau tidak wajar mengenai seorang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengelompokkan (reading for classify).
6.     Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menilai (reading tu evaluate).
7.     Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah. Membaca seperti ini disebut membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading for compare or contrasts).
Melihat banyak pendapat diatas kami dapat menyimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan yang tidak hanya bertujuan melafalkan tulisan saja, tetapi juga melibatkan penglihatan atau penerjemahan kata-kata, berpikir, perseptual maupun kognitif.
2.    Pengertian dan Tujuan Menulis
Berikut adalah beberapa pengertian menulis.
a.       Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Lado,1964). 
b.      Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan, (Rusyana  1998:191). 
c.       Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca (Tarigan,1986:21). 
d.      Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat/dibaca (Tatkala,1982).
Dapat disimpulkan bahwa pengertian menulis secara umum adalah menuangkan, menggambarkan, atau mengkomunikasikan bahasa kedalam bentuk lambang-lambang huruf untuk menyampaikan suatu makna bahasa, gagasan dan pesan.
Menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan 1986: 24-25) merumuskan tujuan menulis :
1.      Tujuan penugasan, sebenarnya tidak memilki tujuan karena orang yang menulis melakukannya karena tugas yang diberikan kepadanya.
2.      Tujuan altruistik, penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedudukan pembaca, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalaranya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3.      Tujuan persuasif bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
4.      Tujuan informasional penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para pembaca.
5.      Tujuan pernyataan diri penulis bertujuan memperkenalkan atau menyatakan dirinya kepada pembaca.
6.      Tujuan kreatif penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, nilai-nilai kesenian. 
7.      Tujuan pemecahan masalah penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
B.     Bahan Ajar Membaca dan Menulis di SD
1.      Bahan Ajar Membaca
Memilih bahan ajar merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan guru. Materi bacaan yang memiliki daya tarik bagi siswa akan memotivasi siswa membaca teks tesebut dengan sungguh-sungguh, yang selanjutnya akan menunjang pemahaman.  Menurut Haris & Smith (dalam Farida. 1972: 82). Bahan bacaan yang dipilih guru hendaknya diambil dari berbagai sumber, misalnya: buku teks, buku sastra anak-anak, majalah anak-anak, surat kabar, buku refrensi.
a.       Buku teks :buku yang menawarkan berbagai gambaran spesifik yang membantu pembaca menemukan informasi yang dibutuhkan. Pada umumnya buku ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu fiksi dan nonfiksi.
b.      Buku sastra anak-anak : hendaknya buku yang dipilih berisi pengalaman tentang kehidupan anak itu sendiri. Misalnya pengalaman seni dan budaya. Buku sastra anak ditujukan terutama bersangkuta dengan kehidupan sehari-hari sehingga anak dapat memahami dan memberikan tanggapan tentang bagaimana pelaku cerita berperan dalam cerita tersebut.
c.       Majalah anak-anak : ini bisa menjadi alternatif lain sebagai bahan bacaan di kelas. Majalah sebagai baan bacaan mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak-analk, selain menyediakan informasi aktual, majalah bisa menjadi bagian yang penting dari belajar, khususnya pembelajaran membaca
d.      Surat kabar : menurut Kossach & Sulivan (dalam Farida. 1989 : 96) surat kabar merupakan sumber baha bacaan tambahan yang memungkinkan guru membawa komunitas bahasa ke dalam kelas. Disamping itu suratr kabar merupakan bahan bacaan ynghidup mengenai bidang sosial.
e.       Buku refrensi : yang dimaksud adalah buku seperti kamus, atlas, buku telpon, katalog dll.
2.      Bahan Ajar Menulis
Berdasarkan kurikulum di pendidikan dasar ( 1994 ), materi pembelajaran menulis yang tertuang dalam GBPP adalah sebagai berikut :
a.    Penggunaan huruf kapital secara tepat dalam kalimat
b.    Penggunaan tanda tanya pada akhir kalimat
c.    Penggunaan huruf capital untuk nama orang, bulan,hari,dan agama.
d.   Penulisan kata-kata atau kalimat sederhana yang didiktekan guru.
e.    Penulisan kalimat sederhana yang dimulai dengan huruf kapital, diakhiri titik.
f.     Penulisan jawaban atas pertanyaan berkaitan dengan isi bacaan.
g.    Menyalin kata-kata yang cocok dengan gambar yang ditunjukkan guru.
h.    Penulisan cerita didalam gambar ( dengan bimbingan guru ).
C.      Teknik dan Strategi Membaca dan Menulis di SD
1.    Teknik dan Strategi membaca
1.1.Teknik membaca
Menemkan informasi fokus dengan efisien dapat ditempuh dengan beberapa teknik menurut Tampubalon 1990. yaitu :
1.    Baca-pilih (selecting) : Yaitu membaca bahan bacaan atau bagian-bagian bacaan yang dianggap relevan atau mengandung informasi yang dibutuhkan pembaca
2.    Baca-lompat (skipping) : Bagian-bagian yang dianggap tidak relevan dengan keperluan atau bagian-bagian yang sudah dikenal/difahami tidak dihiraukan.
3.    Baca-layap (skimming) : Lebih dikenal dengan istilah membaca sekilas, yaitu membaca dengan cepat atau menjelajah untuk memperoleh gambaran umum isi buku atau bacaan laiannya secara menyeluruh
4.    Baca-tatap (scanning) : Dikenal juga dengan istilah sepintas, yaitu suatu teknik pembacaan  sekilas cepat, tetapi teliti dengan maksud untuk memperoleh informasi khusus/tertentu dari bacaan.
1.2.Strategi Membaca
Strategi membaca menggambarkan bagaimana pembaca memposes bacaan sehingga dia memperoleh pemahaman terhadap bacaan tersebut.
Menurut Klien ddk (dalam Farida.1993:36) mengkategorikan strategi membaca dalam 7 kategori yaitu:
a.    Strategi bawah-atas : yaitu pembaca memulai proses pemahaman dari mengidentifikasi huruf-huruf, kata, frase, kalimat , dan terus bergerak sampai akhirnya ia memahami isi teks. Strategi ini digunakan dalam pembelajaran bahasa awal. Pembelajaran membaca yang menggunakan strategi ini dimulai memperkenalkan nama dan bentuk huruf kepada siswa, memperkenalkan gabungan-gabungan hurud menjadi suku kata, suku kata menjadi kata ,dan kata menjadi kalimat.
b.      Strategi atas-bawah : pembaca memulai dengan prediksi, kemudian mencari input untuk mendapatkan informasi yang cocok dalam teks menurut Long & Rixhards (dalam Farida. 1987: 37). Peranan latar belakang pengetahuan menjadi variabel yang penting dalam strategi membaca ini. Oleh sebab itu hendaknya pilihan teks bacaan disesuaikan dengan latar belakang tempat tinggal siswa untuk bisa mengawali pengajaran membaca.
c.       Stratrgi campuran (eclectic) : Klien mengemukakan bahwa guru yang baik tidak perlu memakai satu teori saja, mereka bisa mengamil dan memilih ang terbaik dari semua strategi yang ada. Begitu juga dengan strategi ini yang bsa digunakan dalam waktu yang bersamaan jika diperlukan.
d.      Strategi interaktif : pada strategi ini teks hanya menyediakan arahan bagi pembaca dan pembaca seharusnya menemukan dan membangun sendiri makna teks berdasarkan pengetahuan awal pembaca. Menurut teori skema memahami suatu teks merupakan proses interaktif antara latar belakang pengetahuan pembaca dengan teks. Pemahaman yang efisien mempersyaratkan kemampuan pembaca menghubungkan materi teks dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
e.       Strategi KWL ( Know- Want to Know – learned) : strategi ini dikembangkan untuk membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik. Melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa dalam memberika suatu jalan tentang apa yang telah diketahui mereka, apa yang ingi mereka ketahui, dan mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari membaca.
f.       Strategi DRA (Directed Reading Activity) : strategi ini didefinisikan sebagai kerangka berpikir untuk merencanakan pembelajaran membaca suatu mata pelajaran dengan menekankan membaca sebagai media pengajaran utama. Menurut Sadler (dalam Farida. 2001) strategi DRA terdiri dari prabaca, saat baca, dan pasca baca.
g.      Strategi DRTA (Directed Reading Thingkig Activity) : dijelaskan bahwa guru bisa memotivas usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan memproses informasi. Guru mengamati siswa ketika membaca, dalam rangka mendiagnosis kesulitan dan menawarkan bantuan ketika siswa sulit berinteraksi dengan bahan bacaan.
2.      Teknik dan Strategi Menulis
2.1.Teknik Menulis
a.    Teknik Menggambar Garis                     
Menggambar garis digunakan dalam pengajaran pra-menulis. Tujuannya melatih otot-otot tangan agar terbiasa melakukan gerak dalam menulis. Garis-garis yang digambar adalah garis lurus, melengkung, membulat, dsb. Semua garis-garis tersebut relevan dengan penulisan huruf atau abjad. Dengan perkataan lain menggambar garis merupakan persiapan ke arah penulisan huruf.
b.      Teknik Menyalin Huruf
Mengarahkan siswa agar dapat menyalin huruf harus berencana, terarah, selangkah demi selangkah. Mula-mula guru memperlihatkan gambar huruf yang cukup besar. Gambar itu dapat ditempelkan pada papan tulis.. Setelah mengamati gambar huruf siswa mengikuti garis-garis gambar dengan ujung pensil atau ujung jarinya. Petunjuk garis mana yang pertama diikuti dan arahnya ke mana sangat membantu siswa. Langkah berikutnya menghubungkan titik-titik pada gambar huruf yang sebagian garisnya dihilangkan. Setelah langkah pertama dan kedua dilakukan berulang-ulang siswa siap dan dapat menyalin huruf itu secara utuh. Begitu juga dengan huruf-huruf lainnya yang sama dilakukan oleh siswa. Akhirnya siswa dapat menuliskan huruf.
c.    Teknik Menyalin Kata
            Menyalin kata dapat dilaksanakan setelah siswa mengenal, memahami, dan dapat menulis huruf. Lebih baik lagi setelah siswa dapat menuliskan setiap huruf yang digunakan dalam bahasa Indonesia.  Proses penulisan kata harus direncanakan secara tepat. Misalnya pemilihan kata tidak boleh sembarangan. Kata-kata yang dipilih ialah kata-kata yang telah dikenal dan sering pula digunakan siswa. Sebelum kata-kata diperkenalkan lebih baik siswa melihat gambar bendanya. Lalu namanya atau boleh juga nama benda itu ditanyakan pada siswa lalu siswa akan menulis jawabannya
d.   Teknik Menyalin Kalimat
            Teknik menyalin kalimat dapat dilaksanakan setelah siswa mengenal, mengetahui, dan dapat menuliskan setiap huruf yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Kalimat yang akan disalin oleh siswa dapat ditetapkan dengan dua cara. Pertama, guru memilih kalimat itu. Kedua, kalimat tersebut muncul dari siswa. Kedua cara tersebut dapat digunakan dalam menentukan kalimat yang akan disalin oleh siswa.
2.2.Strategi Menulis
Strategi yang bisa dilakukan untuk mengawali pembelajaran menulis antara lain :
a.       Pengenalan
Pada taraf pengenalan ini guru hendaknya memperhatikan benar-benar tulisan yang hendak dikenalkan kepada anak terutama huruf yang belum pernah dikenalkan
b.      Menyalin
Pembelajaran menyalin dapat dilakukan dengan alternatif berikut : Menjiplak, menyalin dari huruf kacil menjadi huruf kapital pada huruf pertama kata awal kalimat dll.
c.       Menulis Halus atau Indah
Dalam pelaksanaannya pembelajaran menulis indah/halus yang harus diperhatikan adalah bentuk, ukuran, tebal tipis tulisan, dan kerapian.
d.      Dikte/Imlak
Pembelajaran dikte dimaksudkan untuk memantapkan siswa dalm menuliskan kalimat yang pada huruf awal katanya menggunakan huruf besar
e.      Menulis nama
Menulis nama benda, nama orang, nama jalan, desa, kota, binatang, tumbuhan, dan sebagainya. Latihan ini merupakan latihan dasar mengarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar